Selasa, 29 Mei 2012

Dan mereka telanjang di jalan...

Salam Indonesia !!
Hari ini, diawali dengan 'promo' bermakna candaan dari teman FB tentang seorang yang mengaku bernama Rissa, kaya pastinya. 'Promo' itu disertai tautan alias link yang berisi profil Rissa. Bajigur !!! Sudah tertarik karena foto paling atas memperlihatkan kecantikan seorang perempuan nan putih, cantik dan lumayan seksi (selera standar untuk seorang laki-laki). Dua foto terakhir sudah menampakkan kejanggalan. Ternyata...KW.
Tak mau jadi korban sendirian...kusebar halaman itu. Hahahhaa...berhasil juga. Ada yang sampai selera makannya hilang. (Maaf...!).
Ah, sudahlah. Tidak perlu dibahas. sekedar preambule saja.
Di sini ingin kutuliskan kegelisahan sebagai anak munyuk terhadap raja rimba raya beserta bawahannya. Resahnya codhot terhadap hutannya sendiri. Hutan yang semakin gundhul dan meranggas. Rusa, gajah dan burung-burung yang kena busung lapar. Kelinci yang menjadi bodoh karena tak sempat mikir isi otak demi terpenuhinya isi perut. Sementara serigala, tikus, ular, celeng dan buaya membabi buta, semakin rakus mengacak-acak semua keseimbangan hutan. Di bawah beringin, ular sanca tak kenal kata kenyang. Lelehan liur selalu menetes menatap segala korban yang tersedia di depannya. Tak peduli lumpur melumuri muka menjijikan itu. Celeng-celeng membuat tameng segitiga bergambar berlian kepalsuan. Menawarkan janji-janji, punggawa-punggawa bertopeng arjuna namun rakus dan berlidah cabang. Sementara gerombolan serigala berjubah, menutupi segala kebusukan niat. Syahwat dan materi adalah tujuan, kematian lawan adalah sarana, tipu sana tipu sini dengan jubah kemunafikan. Kemana Garuda ? Kemana Singa dan Macan ? Mereka ada di dalam istana celeng. Sedang menikmati pesta dengan suguhan tari perut, sedang perjamuan dengan anggur dari negeri seberang. Menikmati nikmat syahwat dunia. Mereka telanjang. Mereka mabuk. Dan mereka horny. Sementara banteng pun sibuk dengan kelompoknya untuk menguasai istana celeng demi ratunya.

Kami disini memberontak. Kami menunggu di saat yang tepat. Jika kami tak kuasa, murka Tuhan yang akan menggenapinya. Dan itu....akan lebih menyakitkan.

Tidak ada komentar: